PENDIDIKAN TEKNIS MANAJEMEN
Globalisasi persaingan pasar bebas menuntut peningkatan daya tawar kelompok agar selalu dalam posisi setara. Daya tawar yang bisa diandalkan adalah kemampuan keahlian, sedangkan yang lainya adalah penguasaan sumber-sumber agraria termasuk sumber daya alam dan isi yang terkandung. Organisasi Rakyat yang memiliki daya tawar adalah tersedianya massa yang terorganisir di satu garis sikap perjuangan, pemimpin yang tangguh serta kemandirian logistik dengan penguasaan dan pengelolaan sumber agraria. Organisasi yang besar akan mencapai keberhasilan bila didukung manajemen yang bagus dan tangguh. Keunggulan-keunggulan ini yang sedikit dimiliki oleh organisasi rakyat (organisasi tani, kelompok nelayan , kelompok buruh atau kelompok usaha kecil). Manajemen adalah kunci untuk menuju sukses.
Manajemen dalam arti umum adalah suatu perangkat organisasi untuk mengatur dalam merencanakan, mengorganisir, melaksanakan, dan mengawasi pelaksanaan proses kelembagaan. Tantangan bagi organisasi rakyat adalah menciptakan sistem manajemen sederhana yang efektif dan efisien, demi kesejahteraan anggotanya. Unsur-unsur manajemen organisasi secara sederhana dapat di jabarkan dari kebutuhan organisasi dan fungsionalnya. Unsur-unsur itu meliputi :
PERENCANAAN
Pembentukan organisasi rakyat harus didasari oleh perekat persamaan perjuangannya. Bahwa organisasi harus organisasi memiliki cita-cita (ideologi) yang sama. Pemahaman ideologi bukan berarti kesamaan (isme atau agama) tetapi merupakan semangat/roh dari organisasi tersebut, dan pembentukan organisasi ini merupakan alat perjuangan untuk mencapai kesejahteraan. Setiap organisasi didirikan pasti mempunyai orientasi dan rencana, adanya cita-cita yang diwujudkan membuat organisasi merencarakan tahapan pencapaiannya. Perencanaan seharusnya menyertakan seluruh anggota (Perencanaan Partisipatif organisasi). Perencanaan Partisipatif mengharuskan semua anggota terlibat dalam penyusunan rencana bersama. Dalam perencanaan harus mengacu juga pada kaidah rasional, terukur, berkelanjutan berdasarkan tahapan-tahapan waktu pencapaiannya. Hasil akhir dari proses perencanaan adalah sebuah rencana program kerja, kemudian akan menjadi turunan kegiatan-kegiatan dalam organisasi.
ORGANIZING
Pengorganisasian (organizing) dimaknai proses menjadikan satu rangkaian rencana kerja yang sistematis (runtut) dengan ketersediaan logistik dan perangkat organisasi dalam pelaksanaannya. Proses ini akan mengakomodasi sumber daya manusia dan rencana pencapaian cita-cita bersama, sehingga dapat menjadi kekuatan organisasi. Fungsi organizing dalam manajemen organisasi terutama akan menjelaskan kegiatan organisasi tentang cara pencapaian, pelaksana , waktu, dan lokasi secara rinci. Agar pelaksanaan tidak tumpang tindih maka perlu kesepakatan-kesepakatan atau aturan main dalam organisasi hal ini berhubungan dengan pengambil keputusan dan kewenangannya dalam organisasi. Kesepakatan yang dibuat juga menyangkut wewenang dan tanggung jawab, sehingga diperlukan pengurus atau struktur organisasi yang jelas dengan suatu arahan mempermudah koordinasi kerja.
PELAKSANAAN
Setelah mempunyai sebuah sistem organizing, tujuan pencapaian tahapan-tahapan dan pembagian tugas dan wewenang, yang diatur kemudian menjalankan hasil kesepakatan. Arah dan tujuan dari organisasi menjadi dasar bagi anggota yang diberi mandat untuk melakukan kegiatan. Kebutuhan pelaksanaan dari program kegiatan di organisasi adalah uji materi secara konkrit, dalam mencapai target-target dari tahapan perencanaan yang telah disusun. Hasil dari kegiatan-kegiatan itu terukur dan terbukti secara nyata di lapangan, perlu untuk menyiapkan pelaksana-pelaksana kegiatan yang sesuai dengan kapasitas dan bidangnya. Baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal organisasi.
PENGAWASAN
Pengawasan atau monitoring, merupakan salah satu fungsi dari kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan kesepakatan organisasi dalam rencana kerja. Keperluannya untuk melihat, cara kerja, hasil capaian, dan perkembangan pelaksanaan program. Pengawasan bisa dilakukan secara resmi, maksudnya adalah waktu khusus tersebut diatur secara organisatoris. Misalnya rapat pengurus dan pengawas atau pertanggung jawaban pengurus, yang membahas tentang perkembangan kegiatan dalam satu kurun waktu yang dimandatkan. Atau pengawasan secara lisan/langsung kepada yang diberi wewenang dalam kegiatan evaluasi secara periodik.
Kewenangan pengawas dapat diatur dalam kesepakatan organisasi, dan pelakunya dapat dipercayakan pada anggota-anggota dalam organisasi atau orang luar organisasi yang diberi mandat melalui mekanisme musyawarah anggota. Pengawasan terhadap pelaksanaan program organisasi bertujuan untuk mengetahui perkembangan kegiatan yang mengarah pada tujuan program kerja organisasi, sehinga secara kesalahan atau kelemahannya dapat segera diperbaiki.
Berikut diagram langkah-langkah Perencanaan Strategik:
MANAJEMEN STRATEGIS
Perencanaan strategis merupakan bagian/langkah dari manajemen strategis. Dalam Manajemen strategis perlu diketahui yang menjadi elemen kunci adalah:
1. Pemetaan stakeholder (pihak yang terlibat)
2. Membuat strategi dengan analisa SWOT
3. Membuat Rencana Kerja (action plan)
Terciptanya jaring-jaring keterlibatan elemen-elemen dalam usaha pencapaian program organisasi, penting untuk dipetakan secara baik. Pemetaan ini berkonsekuensi terhadap perlakuan teman yang akan mendukung pada kegiatan, atau yang memperparah pencapaian tujuan organisasi lawan. Penting dipilih melalui pertimbangan diputuskan. Stakeholder bukan berarti hanya institusi, lembaga, organisasi atau kelompok tetapi juga perorangan. Dengan demikian sudah ada data tentang stakeholder yang bisa diajak kerjasama dan yang tidak bisa diajak kerjasama serta yang mungkin.
Dalam pelaksanaan mencapai tujuan organisasi diperlukan strategi yang tepat. Sebelum pada pemilihan strategi yang tepat perlu juga untuk mengetahui apa kekuatan, kelemahan dalam organisasi, sehingga bisa memanfaatkan peluang yang ada dengan melihat ancaman-ancaman yang menyertainya. Salah satu cara pendekatan untuk menganalisa kekuatan, adalah analisa SWOT (strength, weakness, oppotunity, threaty). Mengenai keuntungan menggunakan pendekatan SWOT:
1. Mengetahui kelemahan secara dini,
2. Bisa membuat perencanaan masa depan,
3. Bersifat multiguna dan sederhana,
4. Membangun konsensus dan komitmen berdasarkan kebutuhan bersama.
Berikut matrik SWOT
INTERNAL
EKSTERNAL
Kekuatan ( S )
1.
2.
3.
dst. Kelemahan ( W )
1.
2.
3.
dst
Peluang ( O )
1.
2.
3.
dst. Strategi I adalah dengan kekuatan meraih peluang Strategi II adalah mengatasi kelemahan untuk menangkap peluang yang sesuai
Ancaman ( T )
1.
2.
3.
dst. Strategi III adalah dengan kekuatan menghadapi ancaman/tantangan Strategi IV adalah mengatasi kelemahan untuk mengalahkan ancaman/tantangan
Setelah melakukan analisa SWOT maka dimiliki strategi-strategi yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan. Strategi yang didapat tidak secara bersamaan dijalankan tetapi juga dibuat skala prioritas pelaksanaan berdasarkan kebutuhan dan keinginan serta kemampuan organisasi. Strategi dapat dibedakan menjadi strategi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, serta memuat tujuan dan targetnya. Strategi yang dipilih ini membawa konsekuensi harus dilakukan dan kerja. Hasil analisa SWOT bisa dijadikan dasar untuk membuat rencana kerja (action plan) organisasi. Dalam pembuatan rencana kerja yang termuat adalah jenis kegiatan, tempat, sasaran, indikator keberhasilan, waktu pelaksanaan, yang melaksanakan siapa, faktor pendukung (dana, stakeholder).
STRATEGIK PLANNING
Strategik planning (perencanaan strategik) merupakan bagian dari proses manajemen strategik. Kerja kelompok dalam perencanaaan strategik adalah untuk:
1. memperoleh tingkat koordinasi yang lebih baik
2. menaikkan tingkat energi
3. memberikan input dari pemecahan masalah
4. menyuburkan semangat untuk membangun organisasi
5. memperkuat tingkat keahlian dalam kelompok
6. menarik pengalaman satu sama lain
Berikut diagram elemen perencanaan strategik
Sedangkan langkah-langkah melakukan perencanaan strategik sebagai berikut:
1. memilih stake holder utama diantara banyak stake holder yang saling bertentangan
2. Analisa lingkungan
3. memilih isu-isu kunci
4. menetapkan misi atau tujuan luas
5. membuat analisa eksternal (sisi luar stake holder utama) dan internal (sisi dalam stake holder utama)
6. mengembangkan tujuan, sasaran dan strategi dalam melihat setiap isu
7. mengembangkan rencana pelaksanaan dalam menjalankan tindakan strategis.
MANAJEMEN ORGANISASI TANI
LATAR
Setiap organisasi memerlukan peraturan dan mekanisme untuk menjalankan fungsinya sebagai organisasi, demikian juga dengan untuk apa tujuan organisasi dibuat. Target-target capaian organisasi tani (OT) memerlukan sebuah perangkat pengelolaan organisasi (manajemen) untuk melakukan aktifitas dalam mencapai tujuan tersebut. Dalam manajemen OT , pelaksana capaian tujuannya adalah petani anggota organisasi tersebut. Manajemen OT ini berfungsi sebagai alat pendorong perjuangan petani agar lebih sistematis dalam melakukan sebuah perencanaan dan melakukan fungsi kontrol pada lembaganya.
PERENCANAAN OT
IDEOLOGISASI
Perencanaan adalah bagian dari upaya mempertegas kesepakatan dan memaksimalkan OT sebagai alat perjuangan bagi anggotanya. Bahwa organisasi harus memiliki kesatuan ideologi pencapaian tujuan organisasi, maka perlu adanya perencanaan. Organisasi Tani dalam melakukan perencanaan seharusnya menyertakan seluruh anggota (kelompok-kelompok tani dalam simpul pengorganisasian). Perencanaan merumuskan akar permasalahan petani, prioritas penyelesaiannya beserta tahapan pencapaiannya.
Dari perencanaan bersama inilah muncul ketegasan apa yang diperjuangkan oleh Organisasi, sehingga tidak hanya isu tetapi juga perencanaan gerakan tani yang menjadikan Organisasi tersebut bisa secara bersama bekerja untuk tujuan tersebut. Tanpa sebuah perencanaan yang matang, akan muncul kesulitan yang berat dalam organisasi tani.
Tentang usaha penguasaan sumber-sumber agraria, tata produksi dan ruang peruntukan lahan serta tata niaga hasil produksi menjadi perhatian perjuangan gerakan tani. Ini juga berkaitan dengan kemampuan organ tani yang dapat menarik perhatian dari banyak pihak (terutama untuk yang ingin menunggangi, biasanya adalah partai politik), organ tani merupakan lahan yang segar bagi mereka. Tanpa perencanaan yang matang maka, apabila pemimpin Organisasi, atau siapapun dalam Organisasi membelot akan sulit untuk melakukan pencegahan karena memang tidak ada perencanaan Organisasi. Untuk tujuan apa, bagaimana mencapainya, dimana titik perjuangan dan isunya, kapan harus memunculkan isu tersebut itu adalah kebutuhan Organisasi, bukan dari tokoh atau seseorang yang di tokohkan tetapi berdasarkan perencanaan oragnisasi tersebut.
MENYUSUN RENCANA YANG TERUKUR
Dalam perencanaan juga harus dipertimbangkan kelemahan yang dimiliki oleh organ sebagai titik lemah dari sepak terjang organ. Kelemahan organ ini harus disikapi secara cepat untuk menemukan jalan keluar bagi permasalahan kelemahan tersebut. Strategi untuk menutupi kelemahan ini bisa dikerjakan bersama dan didapatkan dari sumber diluar Organisasi, bagaimana Organisasi melakukan pemenuhan terhadap kebutuhan menutupi kelemahan yang ada. Kelemahan berarti ada sebuah hal yang harus diperbaiki dalam organ tani, karena jika tidak di atasi mengenai kelemahan petani maka, bisa jadi akan muncul kesulitan dikemudian hari. Usaha mengatasi kelemahan ini berarti harus melakukan pendidikan untuk Organisasi, misalkan pendidikan politik, pendidikan teknis yang menguntungkan Organisasi atau sebagainya.
Alat yang biasa digunakan adalah SWOT, sehingga akan kelihatan dimana kelemahan dan kekuatan Organisasi, beserta cara atau strategi mencapainya, kemudian juga peluang dan ancaman yang akan muncul. Dari sisni akan muncul sebuah rencana yang sterategis bagi kegiatan Organisasi untuk mencapai kekuatan dan peluang dan mengatasi kelemahan dan ancaman. Dari sini akan muncul apa yang dinamakan rencana aksi yang telah secara cermat menghitung faktor pendukung Organisasi secara rasional (kapasitas Organisasi, pendidikan Organisasi, pendanaan, badan atau organisasi yang terkait dengan organ tani, tokoh masyarakat dsb).
RENCANA AKSI BAIK SECARA STRATEGIS MAUPUN TAKTIS
Rencana aksi ini harus mempertimbangkan dari kebutuhan Organisasi yang muncul, lebih baik menggunakan hasil SWOT organ tani. Perlu memberikan prioritas pada rencana aksi jangka pendek, seperti misalnya penguatan kapasitas organ tani, pendidikan politik organ tani, membangun jaringan bersama atau pertemanan. Untuk rencana aksi jangka pendek adalah aksi untuk memenuhi kebutuhan Organisasi yang harus segera dipenuhi dalam rangka perjuangan organ. Jangka menengah dan jangka panjang merupakan aksi lanjutan dari aksi jangka pendek yang telah dilakukan. Untuk kebutuhan aksi jangka menengah kebutuhan Organisasi adalah bagaimana memenuhi kebutuhan logistik Organisasi agar dapat mendukung perjuangan organ dan membangun jaringan gerakan yang lebih luas. Sedangkan jangka panjang adalah pencapai tujuan yang diperjuangkan oleh OR.
ORGANIZING
MEMBUAT MEKANISIME OT SECARA SEDERHANA
Yang perlu dipahami dalam membuat mekanisme sederhana adalah :
1. MENGGUNAKAN MEDIA LOKAL
Pertemuan-pertemuan dalam membahas masalah di Organisasi dapat menggunakan wadah pertemuan yang ada seperti, pengajian, arisan, malam jumat manisan, pertemuan disawah, acara kesenian rakyat , tergantung dari mana kesepakatan untuk melakukan pertemuan. Ini penting pada saat mereka harus meluangkan waktu untuk melakukan pertemuan sehingga dipertimbangkan untuk menggunakan media lokal yang sudah ada.
2. PEMBAGIAN PERAN DAN TATA LAKSANA
Pembagian peran dan kerja ini berkaitan dengan rencan yang akan dilakukan oleh organ tani. Jika pembagian peran dan tata laksana ini tidak cOTa dibicarakan pada awal-awal akan terjadi tumpang tindih pekerjaan di organ tani. Tidak menutup kemungkinan sekian banyak pekerjaan yang harusnya dikerjakan bersama harus dikerjakan seorang diri. Perlu ada kesepakatan pembagian peran siap yang memimpin Organisasi, siapa yang mengatur di simpul, siapa yang harus mengingatkan orang-orang yang diberi mandat oleh organ tani, siapa saja anggotanya. Setelah itu bagaimana harus melakukan evaluasi untuk melihat capaian organ tani dalam kurun waktu tertentu.
3. PELEMBAGAAN KESEPAKATAN
Pelembagaan kesepakatan adalah bagaimana rencana dan pembagian peran dapat dilaksanakan oleh segenap anggota dari organ. Pelembagaan kesepakatan adalah mekanisme dari organ tani untuk memutuskan sebuah masalah secara bersama, mekanisme ini adalah mekanisme tertinggi dalam organ tani, dimana kesepakatan didasarkan pada asas keterbukaan, keberagaman, keberlanjutan dan musyawarah bersama.
4. ADA NILAI-NILAI YANG DIYAKINI
Lebih pada internal/kedalam organ tani, kesepakatan bersama secara realitas harus ada mekanisme pengikat didalamnya, mekanisme termudah adalah solidaritas sesama anggota. Dalam solidaritas sesama ini berfungsi sebagai alat untuk memperkuat jaringan (dengan syarat proses ideologisasi organ sudah beres) antar sesama dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, kemudian ada upaya penguatan keluar yaitu dengan menjalin interaksi dengan organ tani lain yang memiliki kesamaan nilai ideologi.
MENYUSUN STRUKTUR OR DAN PEMBAGIAN KEWENANGAN
Musyawarah anggota (MUSANG) OT
Merupakan pertemuan tertinggi dalam organ tani dalam memutuskan, mengambil sikap, menentukan strategi yang digunakan oleh organ dalam mencapai tujuannya. Musang kemudian memberikan mandat pada pengurus untuk melaksanakan aktivitas berkaitan dengan mandat yang diberikan kepadanya. Musang juga forum untuk melakukan evaluasi dan refleksi terhadap capaian yang dicapai oleh pelaksanaan kerja OT.
Ketua
Merupakan personal yang bertanggung jawab kepada musang untuk melaksanakan aktivitas yang dimandatkan oleh musang, dengan menggunakan sumber daya dan jaringan yang ada. Ketua melakukan koordinasi ke[pada pengurus yang lainnya untuk melakukan pembagian peran dan kerja. Ketua juga merupakan personal dari organ tani yang bertugas untuk menjaga jaringan yang ada, dalam hal ini komunikasi antar organ/jaringan organ, antar jaringan organ dengan NGO/aktivis.
Wakil Ketua
Personal yang bertanggung jawab pada ketua untuk melaksanakan segala aktivitas yang berkaitan dengan organ, terutama masalah kedalam. Wakil ketua sebisanya menjadi cadangan bagi ketua jika ketua berhalangan untuk melaksanakan tugasnya
Sekretaris
Personal yang melakukan pencatatan/dokumentasi setiap aktivitas yang dilakukan oleh pengurus organ tani. Ini juga berkaitan dengan pertanggungjawaban pengurus pada saat musang, jika tidak ada catatan yang bisa diberikan pada saat musang maka, tidak ada pertanggungjawaban yang bisa dibahas dan dievaluasi pada saat musang. Ini menimbulkan kesulitan pada saat organ tani membutuhkan untuk menentukan taktik dan strategi kedepan.
Bendahara
Merupakan personal yang bertanggung jawab mengenai keuangan dan memberikan laporan langsung pada musang, sedangkan koordinasi tetap pada ketua organ.
Ketua Simpul
Ketua yang berada di daerah/kantong-kantong massa, ini dibutuhkan pada saat pengurus membutuhkan pertemuan yang mendesak sehingga harus dibicarakan bersama, maka fungsi ketua simpul adalah mewakili kantong masanya untuk mengadakan pertemuan dan kemudian hasil dari kesepakatan disampaikan kepada anggotanya. Biasanya dalam keadaan yang mendesak kebutuhan bertemu sangat tinggi intensitasnya sehingga akan tidak efektif jika harus mengadakan musang secara terus menerus, maka rapat pengurus merupaka alternatif penmgambil keputusan secara cepat pada saat ada yang harus disikapi
Kader tani
Fungsi kader adalah menjaga agar organ perjuangan yang telah terbentuk tidak kehilangan makna strategisnya, walaupun tokoh pemimpinnya telah ganti berulang kali, atau menghilang akibat “kekalahan” OT dalam memperjuangkan tujuannya. Banyak organisasi yang yang menghilang atau mati pada saat ditinggal oleh pendiri atau pemimpin awal pergi atau menghilang, berarti hampir dapat dipastikan bahwa OT tersebut gagal melakukan proses pengkaderan sehingga gagal melakukan kaderisasi. Satu hal yang harus benar-benar dipahami dari kader adalah kader bukan hanya sekedar orang yang memiliki keahlian mencukupi saja tetapi juga memiliki ikatan emosi dan menyediakan hidupnya bagi kebutuhan perjuangan. Menggagas keberlanjutan OT adalah suatu kewajiban bagi sebuah sistem atau mekanisme dalam OT itu sendiri, maka pola regenerasi pun harusnya disiapkan. Prinsip demokrasi untuk diterapkan pada proses kepemimpinan OT sangat penting, bahwa pemimpin adalah seorang yang dimandati oleh musyawarah anggota OT untuk melaksanakan pencapaian cita-cita OT. Sedang perangkat kepengurusan untuk memudahkan koordinansi dalam pencapaiannya bukan malah mempersulit (birokratis) sedangkan untuk mengkontrolnya diperlukan media pertemuan anggota OT. Hak dan kewajiban anggota disusun bersama dengan semangat demi kepentingan OT.
Organ lain
Organ lain adalah organ diluar OT yang mampu menjadi supporting system bagi tercapainya sebuah tujuan OT. Organ lain ini tidak menjadi bagian dari OT, tetapi menjadi pendorong bagi tercapainya target pada perencanaan dari OT. Sebuah supporting system organ lain misalnya menjadi bagian dari pendidikan OT, membangun jaringan bersama dengan organ lain, penguatan basis OT, dsb. Organ lain ini bukan menjadi tujuan strategis dari OT, akan tetapi merupakan kebutuhan taktis dari OT untuk meningkatkan kapasitas dari OT yang bersangkutan. Dan untuk organ lain adalah bukan untuk menjadikan tujuan strategis mejadi garapan utama dalam OT tersebut , tetapi lebih memposisikan diri sebagai kawan seiring. Yang menyediakan tenaga dan waktunya untuk melakukan penguatan basis dari OT menuju kemandirian, dan tidak terlibat dalam pengambilan keputusan dari OT tersebut. Atau organ yang sejenis sepakat melakukan gerakan secara bersama, sehingga tercipta jaringan antar OT dalam satu wilayah pengorganisasian.
PELAKSANAAN OT
MENYUSUN RENCANA PEMBIAYAAN OT
Untuk kemandririan organisasi, semestinyalah dipikirkan persoalan pengembangan sumber daya untuk melakukan pemenuhan logistik perjuangan OT, sebab tanpa ini gerakan tidak akan mampu berjalan secara simultan dan berkesinambungan. Peran logistik tidak dapat dipisahkan dari titik strategis sebuah OT. Secara prinsip untuk menyiapkan logistik Organisasi adalah, pertama, OT harus memegang teguh asas keseimbangan, bahwa keinginan selaras dengan kemampuan OT. Bertindak realistik bukan berarti tidak mengusung ideologi dan idealisme perjuangan, tetapi adalah kebutuhan organ untuk membuat perencanaan dan program yang efisien dan kemungkinan untuk kehabisan “bensin” kecil sekali, sesuai dengan kapasitas dan kekuatan Organisasi. Kedua, mekanisme Organisasi yang cukup gamblang untuk agar dapat melakukan penghematan dalam masalah pengeluaran dana, terutama yang tidak diperlukan. Ketiga, menilai setiap peluang yang mampu dianggap sebagai pemasukan untuk mendukung logistik Organisasi, seperti iuran tetap dari anggota, iuran setiap panen, jimpitan beras, arisan kebutuhan pokok, simpan pinjam, atau sumbangan dari luar yang tidak mengikat, perlu juga dilihat sebagai kekuatan Organisasi untuk melakukan pendanaan secara swadaya. Terutama untuk OT yang belum mampu menguasai sumber-sumber agraria atau reklreming lahan, biasanya sangat susah untuk secara partisipatif melakukan penggalangan dana, maka perlu bantuan dari organ lain (kerjasama) dalam operasional persiapan kelembagaan.
Untuk point ketiga, perlu ada mekanisme dari pertemuan OT untuk menentukan cara mana yang paling bisa dilakukan, dan kemudian bagaimana melakukan aktivitas ekonomi, tidak dalam tataran individual, tetapi Organisasi dan kemudian baru dimandatkan kepada seseorang untuk mengelola dan tersebut dengan mandat dari Musang. Pengorbanan dengan dasar ikatan Organisasi dan rasa solidaritas adalah utama disini, bahwa kerja personal yang digunakan untuk kepentingan OT akan menjadi akses yang berguna bagi Organisasi, terutama pada masalah akses ekonomi dikemudian hari. Ini juga bagian dari penguatan kapasitas OT itu sendiri mempersiapkan kemampuan untuk “merebut haknya” yang pernah dirampas.
PENUGASAN YANG TRANSPARAN DAN MUDAH DIMENGERTI ANGGOTA
Penugasan berkaitan dengan dimensi kepemimpinan di OT. Kepemimpinan dengan kemampuan untuk mengarahkan aktivitas untuk menggalang dukungan dan melibatkan orang dalam OR. Pemimpin dapat sebuah tugas dapat berjalan kemampuan tersebut haruslah mempertimbangkan dengan yang dikerjakan oleh OT dan sekaligus menjaga dinamika antara anggota OT. Ini berkaitan dengan segala keputusan Musang yang akan dijalankan oleh pengurus, oleh karena itu tahap penugasan harus jelas dan transparan maka tidak akan terjadi kekacauan dalam OT. Seorang pemimpin yang bertugas memimpin juga tidak seseorang yang otoriter dan dikatator tetapi memahami keadaan sehingga dapat memutuskan tugas yang paling tepat bagi anggotanya.
FUNGSI KONTROL
MENYEPAKATI PERSON
Ada beberapa orang yang menjadi poros inti dalam OT, orang-orang ini adalah jantung dari Organisasi. Di OT kelompok ini adalah kelompok yang menyediakan waktu sepenuhnya untuk mengontrol segala sesuatu kinerja OT. Personal yang masuk dalam kelompok ini belum tentu juga sebagai pengurus inti, tetapi bisa juga anggota biasa (dipercaya). Beberapa pertimbangan teknis lainnya membidik para tetua kelompok tani atau anggota-anggota yang mempunyai mobilitas tinggi dan tidak sangat tergantung dengan proses produksi pertanian sehingga mudah menyerap informasi dari luaran. Kelompok ini bertugas memberi pertimbangan-pertimbangan dan koreksi pada pekerjaan pengurus OT dalam melakukan tugasnya.
MEDIA
Media yang digunakan adalah media yang tersedia dalam OT (pertemuan rutin/ rapat anggota) atau seperti pengajian, acara kesenian, atau kifayah pada malam jumat. Sehingga media pertemuan akan dapat berlangsung secara terus menerus dan ajeg.
MEKANISME KONTROL DALAM ORGAN TANI
Mekanisme kontrol yang tertinggi adalah Musang yang dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu, biasanya setahun sekali. Tujuannya adalah memberikan evaluasi terhadap aktivitas yang dilakukan oleh pengurus dan Organisasi inti, bagaimana proses pencapaian dari tujuan OT, bagaimana proses kaderisasi. Paling tidak dalam mekanisme kontrol ini adalah Organisasi secara keseluruhan yang berhak untuk melakukan pertimbangan-pertimbangan strategis, bukan individu. Untuk pertemuan evaluasi kerja rutin pengurus secara periodik, idealnya diperlukan pertemuan di OT dalam dua bulan sekali membahas dinamika OT.
MANAJEMEN ORGANISASI BURUH
LATAR
Setiap organisasi dalam mencapai tujuannnya memerlukan peraturan dan mekanisme untuk menjalankan fungsinya. Target-target capaian organisasi buruh mungkin buruh perkebunan, industri maupun buruh migran (OB) memerlukan sebuah perangkat pengelolaan organisasi (manajemen). Dalam manajemen OB berfungsi sebagai alat pendorong perjuangan buruh agar lebih sistematis dalam melakukan sebuah perencanaan dan melakukan fungsi kontrol organ buruh.
PERENCANAAN
IDEOLOGISASI OB
Perencanaan adalah bagian dari upaya mempertegas kesepakatan dan memaksimalkan OB sebagai alat perjuangan bagi anggotanya. Perencanaan Organisasi harus dapat dan memiliki kesatuan sebagai perekat Organisasi. Bisa diistilahkan bahwa organisasi harus memiliki kesatuan ideologi pada apa yang diperjuangkan. Agar dalam pencapaian harapan atau tujuan organisasi tidak ‘ngawur’, maka perlu adanya rencana atau perencanaan. Organisasi dalam melakukan perencanaan seharusnya menyertakan seluruh anggota, atau yang dikenal dengan Perencanaan bersama. Perencanaan bersama mengharuskan semua anggota tahu dan membuat rencana organisasi secara bersama-sama, dan wajib tahu apa yang dicita-citakan bersama dan akhirnya menjadi tujuan Organisasi.
Dari perencanaan bersama inilah muncul ketegasan apa yang diperjuangkan oleh Organisasi, sehingga ada satu isu yang menjadikan Organisasi tersebut bisa secara bersama bekerja untuk tujuan tersebut. Seringkali persoalan Organisasi telah diketahui dan ada usaha untuk melakukan perubahan, namun seringkali tanpa sebuah perencanaan yang matang sehingga apabila muncul kesulitan yang berat akan menimbulkan akibat yang cukup dalam, seperti misalnya organ menjadi tercerai berai. Ini juga berkaitan dengan kemampuan organ tani yang dapat menarik perhatian dari banyak pihak (terutama untuk yang ingin menunggangi, biasanya adalah partai politik), organ tani merupakan lahan yang segar bagi mereka. Tanpa perencanaan yang matang maka, apabila pemimpin Organisasi, atau siapapun dalam Organisasi membelot akan sulit untuk melakukan pencegahan karena memang tidak ada perencanaan ideologi Organisasi. Untuk tujuan apa, bagaimana mencapainya, dimana titik perjuangan dan isunya, kapan harus memunculkan isu tersebut itu adalah kebutuhan Organisasi, bukan dari tokoh atau seseorang yang di tokohkan.
MENYUSUN RENCANA BERDASARKAN PEMIKIRAN RASIONAL
Organisasi buruh akan terkait dengan, organ lain yang lebih berkuasa yaitu perusahaan. Dalam konteks ini adalah perusahaan perkebunan. Perencanaan yang dilakukan oleh organ sebaiknya dimulai dari titik lemah organ. Kelemahan organ ini harus disikapi secara cepat untuk menemukan jalan keluar bagi permasalahan kelemahan tersebut. Strategi untuk memnguatkan kelemahan bisa dikerjakan bersama dan didapatkan dari sumber diluar Organisasi.
Alat yang biasa digunakan adalah SWOT, sehingga akan kelihatan dimana kelemahan dan kekuatan Organisasi, beserta cara atau strategi mencapainya, kemudian juga peluang dan ancaman yang akan muncul. Dari sisni akan muncul sebuah rencana yang sterategis bagi kegiatan Organisasi untuk mencapai kekuatan dan peluang dan mengatasi kelemahan dan ancaman. Dari sini akan muncul apa yang dinamakan rencana aksi yang telah secara cermat menghitung faktor pendukung Organisasi secara rasional (kapasitas Organisasi, pendidikan Organisasi, pendanaan, badan atau organisasi yang terkait dengan organ buruh, tokoh masyarakat dsb).
RENCANA AKSI BAIK SECARA STRATEGIS MAUPUN TAKTIS
Rencana aksi ini harus mempertimbangkan dari kebutuhan Organisasi yang muncul, lebih baik menggunakan hasil SWOT, yang akan memunculkan kebutuhan-kebutuhan organisasi berupa kegiatan-kegiatan. Rencana strategis berarti mempunyai tujuan yang berjangka panjang dan berkelanjutan (hak-hak kesetaraan buruh sebagai mitra perusahaan) sehingga akan dipadu dengan rencana-rencana taktis untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak secara kontekstual (hak-hak normatif buruh dalam proses produksi).
ORGANIZING
MEMBUAT MEKANISIME OB SECARA SEDERHANA
Yang perlu dipahami dalam membuat mekanisme sederhana adalah :
1. MENGGUNAKAN MEDIA LOKAL
pertemuan dipantai, tempat pelelangan ikan, acara kesenian rakyat , tergantung dari mana kesepakatan untuk melakukan pertemuan. Ini penting pada saat mereka harus meluangkan waktu untuk melakukan pertemuan sehingga dipertimbangkan untuk menggunakan media lokal yang sudah ada.
2. PEMBAGIAN PERAN DAN TATA LAKSANA
Pembagian peran dan kerja ini berkaitan dengan rencan yang akan dilakukan oleh organ tani. Jika pembagian peran dan tata laksana ini tidak cOTa dibicarakan pada awal-awal akan terjadi tumpang tindih pekerjaan di organ tani. Tidak menutup kemungkinan sekian banyak pekerjaan yang harusnya dikerjakan bersama harus dikerjakan seorang diri. Perlu ada kesepakatan pembagian peran siap yang memimpin Organisasi, siapa yang mengatur di simpul, siapa yang harus mengingatkan orang-orang yang diberi mandat oleh organ tani, siapa saja anggOTanya. Setelah itu bagaimana harus melakukan evaluasi untuk melihat capaian organ tani dalam kurun waktu tertentu.
3. PELEMBAGAAN KESEPAKATAN
Pelembagaan kesepakatan adalah bagaimana rencana dan pembagian peran dapat dilaksanakan oleh segenap anggOTa dari organ. Pelembagaan kesepakatan adalah mekanisme dari organ tani untuk memutuskan sebuah masalah secara bersama, mekanisme ini adalah mekanisme tertinggi dalam organ tani, dimana kesepakatan didasarkan pada asas keterbukaan, keberagaman, keberlanjutan dan musyawarah bersama.
4. ADA NILAI-NILAI YANG DIYAKINI
Lebih pada internal/kedalam organ tani, kesepakatan bersama secara realitas harus ada mekanisme pengikat didalamnya, mekanisme termudah adalah solidaritas sesama anggOTa. Dalam solidaritas sesama ini berfungsi sebagai alat untuk memperkuat jaringan (dengan syarat proses ideologisasi organ sudah beres) antar sesama dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, kemudian ada upaya penguatan keluar yaitu dengan menjalin interaksi dengan organ tani lain yang memiliki kesamaan nilai ideologi.
MENYUSUN STRUKTUR OB DAN PEMBAGIAN KEWENANGAN
Musyawarah anggota (MUSANG)
Merupakan pertemuan tertinggi dalam organ buruh dalam memutuskan, mengambil sikap, menentukan strategi yang digunakan oleh organ dalam mencapai tujuannya. Musang kemudian memberikan mandat pada pengurus untuk melaksanakan aktivitas berkaitan dengan mandat yang diberikan kepadanya. Musang juga forum untuk melakukan evaluasi dan refleksi terhadap capaian yang dicapai oleh organ. Sehingga dengan musyawarah akan menyusun struktur organisasi buruh (ketua, sekretaris, bendahara, ketua-ketua simpul (berdasarkan afdelling/ jenis kerja/ lokasi kerja atau bahkan pondokan) tergantung kepentingan pengorganisasian yang akan dilakukan dalam perusahaan perkebunan. Dan untuk proses keberlajutan organisasi buruh penting untuk melakuykan mekanisme kaderisasi bagi organisasi sebagai sarana penguatan gerakan buruh dan kepentingan berjaringan dengan gerakan rakyat lainnya.
PELAKSANAAN OB
MENYUSUN RENCANA PEMBIAYAAN OB
Untuk kemandririan organisasi, semestinyalah dipikirkan persoalan pengembangan sumber daya untuk melakukan pemenuhan logistik perjuangan OB, sebab tanpa ini gerakan tidak akan mampu berjalan secara simultan dan berkesinambungan. Peran logistik tidak dapat dipisahkan dari titik strategis sebuah OB. Secara prinsip untuk menyiapkan logistik Organisasi adalah, pertama, OB harus memegang teguh asas keseimbangan, bahwa keinginan selaras dengan kemampuan OB. Bertindak realistik bukan berarti tidak mengusung ideologi dan idealisme perjuangan, tetapi adalah kebutuhan organ untuk membuat perencanaan dan program yang efisien dan kemungkinan untuk kehabisan “bensin”kecil sekali, sesuia dengan kapasitas dan kekuatan Organisasi. Kedua, mekanisme Organisasi yang cukup gamblang untuk agar dapat melakukan penghematan dalam masalah pengeluaran dana, terutama yang tidak diperlukan. Ketiga, menilai setiap peluang yang mampu dianggap sebagai pemasukan untuk mendukung logistik Organisasi, seperti iuran tetap dari anggota, iuran setiap panen, jimpitan beras, arisan kebutuhan pokok, simpan pinjam, atau sumbangan dari luar yang tidak mengikat, perlu juga dilihat sebagai kekuatan OBganisasi untuk melakukan pendanaan secara swadaya.
Untuk point ketiga, perlu ada mekanisme dari pertemuan OB untuk menentukan cara mana yang paling bisa dilakukan, dan kemudian bagaimana melakukan aktivitas ekonomi, tidak dalam tataran individual, tetapi Organisasi dan kemudian baru dimandatkan kepada seseorang untuk mengelola dan tersebut dengan mandat dari Musang. Pengorbanan dengan dasar ikatan Organisasi dan rasa solidaritas adalah utama disini, bahwa kerja personal yang digunakan untuk kepentingan OB akan menjadi akses yang berguna bagi Organisasi, terutama pada masalah akses ekonomi (investasi diam-diam) dikemudian hari. Ini juga bagian dari penguatan kapasitas OB itu sendiri.
PENUGASAN YANG TRANSPARAN DAN MUDAH DIMENGERTI ANGGOTA
Penugasan berkaitan dengan dimensi kepemimpinan dengan tingkat kemampuan untuk mengarahkan dalam tindakan atau aktivitas dan dengan dimensi kepemimpinan dengan tingkat kemampuan untuk menggalang dukungan dan melibatkan orang dalam OB. Bagaimana dapat sebuah tugas dapat berjalan dengan dua kemampuan tersebut haruslah mempertimbangkan tugas yang berkaitan dengan sesutau yang ingin dikerjakan oleh OB dan menjaga dinamika antara anggota OB. Ini berkaitan dengan segala sesuatu keputusan dari Musang yang akan dijalankan oleh pengurus, karena tanap penugasan yang jelas dan transparan maka akan terjadi kekacauan dalam OB. Sorang yang bertugas memimpin juga tidak harus seseorang yang Otoriter dan dikatator tetapi memahami keadaan sehingga dapat memutuskan tugas yang paling tepat bagi anggotanya.
FUNGSI KONTROL
MENYEPAKATI PERSON
Ada beberapa orang yang menjadi poros inti dalam OB, orang-orang ini adalah jantung dari Organisasi. Di OB kelompok ini adalah kelompok yang menyediakan waktu sepenuhnya untuk mengontrol segala sesuatu kinerja OB. Personal yang masuk dalam kelompok ini belum tentu juga sebagai pengurus inti, tetapi bisa juga anggOTa biasa (dipercaya). Beberapa pertimbangan teknis lainnya membidik para tetua kelompok tani atau anggOTa-anggOTa yang mempunyai mOTilitas tinggi dan tidak sangat tergantung dengan proses produksi pertanian sehingga mudah menyerap informasi dari luaran. Kelompok ini bertugas memberi pertimbangan-pertimbangan dan koreksi pada pekerjaan pengurus OB dalam melakukan tugasnya.
MEDIA
Media yang digunakan adalah media yang tersedia dalam OB (pertemuan rutin/ rapat anggota) atau seperti pengajian, acara kesenian, atau kifayah pda malam jumat. Sehingga media pertemuan akan dapat berlangsung secara terus menerus dan ajeg. Bila memungkinkan juga dapat menggunakan hari-hari istirahat pasca jam-jam kerja, sebagai sarana koordinasi dan komunikasi antar buruh.
MEKANISME KONTROL DALAM ORGAN BURUH
Mekanisme kontrol yang tertinggi adalah Musang yang dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu, karena sangat tidak praktis apabila dilakukan tiap minggu. Tujuannya adalah memberikan evaluasi terhadap aktivitas yang dilakukan oleh pengurus dan Organisasi inti, bagaimana proses pencapaian dari tujuan OB, bagaimana proses kaderisasi. Paling tidak dalam mekanisme kontrol ini adalah Organisasi secara keseluruhan yang berhak untuk melakukan pertimbangan-pertimbangan strategis, bukan individu. Idealnya pertemuan besar adalah satu atau dua bulan sekali membahas isu-isu strategis dalam OB.
Globalisasi persaingan pasar bebas menuntut peningkatan daya tawar kelompok agar selalu dalam posisi setara. Daya tawar yang bisa diandalkan adalah kemampuan keahlian, sedangkan yang lainya adalah penguasaan sumber-sumber agraria termasuk sumber daya alam dan isi yang terkandung. Organisasi Rakyat yang memiliki daya tawar adalah tersedianya massa yang terorganisir di satu garis sikap perjuangan, pemimpin yang tangguh serta kemandirian logistik dengan penguasaan dan pengelolaan sumber agraria. Organisasi yang besar akan mencapai keberhasilan bila didukung manajemen yang bagus dan tangguh. Keunggulan-keunggulan ini yang sedikit dimiliki oleh organisasi rakyat (organisasi tani, kelompok nelayan , kelompok buruh atau kelompok usaha kecil). Manajemen adalah kunci untuk menuju sukses.
Manajemen dalam arti umum adalah suatu perangkat organisasi untuk mengatur dalam merencanakan, mengorganisir, melaksanakan, dan mengawasi pelaksanaan proses kelembagaan. Tantangan bagi organisasi rakyat adalah menciptakan sistem manajemen sederhana yang efektif dan efisien, demi kesejahteraan anggotanya. Unsur-unsur manajemen organisasi secara sederhana dapat di jabarkan dari kebutuhan organisasi dan fungsionalnya. Unsur-unsur itu meliputi :
PERENCANAAN
Pembentukan organisasi rakyat harus didasari oleh perekat persamaan perjuangannya. Bahwa organisasi harus organisasi memiliki cita-cita (ideologi) yang sama. Pemahaman ideologi bukan berarti kesamaan (isme atau agama) tetapi merupakan semangat/roh dari organisasi tersebut, dan pembentukan organisasi ini merupakan alat perjuangan untuk mencapai kesejahteraan. Setiap organisasi didirikan pasti mempunyai orientasi dan rencana, adanya cita-cita yang diwujudkan membuat organisasi merencarakan tahapan pencapaiannya. Perencanaan seharusnya menyertakan seluruh anggota (Perencanaan Partisipatif organisasi). Perencanaan Partisipatif mengharuskan semua anggota terlibat dalam penyusunan rencana bersama. Dalam perencanaan harus mengacu juga pada kaidah rasional, terukur, berkelanjutan berdasarkan tahapan-tahapan waktu pencapaiannya. Hasil akhir dari proses perencanaan adalah sebuah rencana program kerja, kemudian akan menjadi turunan kegiatan-kegiatan dalam organisasi.
ORGANIZING
Pengorganisasian (organizing) dimaknai proses menjadikan satu rangkaian rencana kerja yang sistematis (runtut) dengan ketersediaan logistik dan perangkat organisasi dalam pelaksanaannya. Proses ini akan mengakomodasi sumber daya manusia dan rencana pencapaian cita-cita bersama, sehingga dapat menjadi kekuatan organisasi. Fungsi organizing dalam manajemen organisasi terutama akan menjelaskan kegiatan organisasi tentang cara pencapaian, pelaksana , waktu, dan lokasi secara rinci. Agar pelaksanaan tidak tumpang tindih maka perlu kesepakatan-kesepakatan atau aturan main dalam organisasi hal ini berhubungan dengan pengambil keputusan dan kewenangannya dalam organisasi. Kesepakatan yang dibuat juga menyangkut wewenang dan tanggung jawab, sehingga diperlukan pengurus atau struktur organisasi yang jelas dengan suatu arahan mempermudah koordinasi kerja.
PELAKSANAAN
Setelah mempunyai sebuah sistem organizing, tujuan pencapaian tahapan-tahapan dan pembagian tugas dan wewenang, yang diatur kemudian menjalankan hasil kesepakatan. Arah dan tujuan dari organisasi menjadi dasar bagi anggota yang diberi mandat untuk melakukan kegiatan. Kebutuhan pelaksanaan dari program kegiatan di organisasi adalah uji materi secara konkrit, dalam mencapai target-target dari tahapan perencanaan yang telah disusun. Hasil dari kegiatan-kegiatan itu terukur dan terbukti secara nyata di lapangan, perlu untuk menyiapkan pelaksana-pelaksana kegiatan yang sesuai dengan kapasitas dan bidangnya. Baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal organisasi.
PENGAWASAN
Pengawasan atau monitoring, merupakan salah satu fungsi dari kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan kesepakatan organisasi dalam rencana kerja. Keperluannya untuk melihat, cara kerja, hasil capaian, dan perkembangan pelaksanaan program. Pengawasan bisa dilakukan secara resmi, maksudnya adalah waktu khusus tersebut diatur secara organisatoris. Misalnya rapat pengurus dan pengawas atau pertanggung jawaban pengurus, yang membahas tentang perkembangan kegiatan dalam satu kurun waktu yang dimandatkan. Atau pengawasan secara lisan/langsung kepada yang diberi wewenang dalam kegiatan evaluasi secara periodik.
Kewenangan pengawas dapat diatur dalam kesepakatan organisasi, dan pelakunya dapat dipercayakan pada anggota-anggota dalam organisasi atau orang luar organisasi yang diberi mandat melalui mekanisme musyawarah anggota. Pengawasan terhadap pelaksanaan program organisasi bertujuan untuk mengetahui perkembangan kegiatan yang mengarah pada tujuan program kerja organisasi, sehinga secara kesalahan atau kelemahannya dapat segera diperbaiki.
Berikut diagram langkah-langkah Perencanaan Strategik:
MANAJEMEN STRATEGIS
Perencanaan strategis merupakan bagian/langkah dari manajemen strategis. Dalam Manajemen strategis perlu diketahui yang menjadi elemen kunci adalah:
1. Pemetaan stakeholder (pihak yang terlibat)
2. Membuat strategi dengan analisa SWOT
3. Membuat Rencana Kerja (action plan)
Terciptanya jaring-jaring keterlibatan elemen-elemen dalam usaha pencapaian program organisasi, penting untuk dipetakan secara baik. Pemetaan ini berkonsekuensi terhadap perlakuan teman yang akan mendukung pada kegiatan, atau yang memperparah pencapaian tujuan organisasi lawan. Penting dipilih melalui pertimbangan diputuskan. Stakeholder bukan berarti hanya institusi, lembaga, organisasi atau kelompok tetapi juga perorangan. Dengan demikian sudah ada data tentang stakeholder yang bisa diajak kerjasama dan yang tidak bisa diajak kerjasama serta yang mungkin.
Dalam pelaksanaan mencapai tujuan organisasi diperlukan strategi yang tepat. Sebelum pada pemilihan strategi yang tepat perlu juga untuk mengetahui apa kekuatan, kelemahan dalam organisasi, sehingga bisa memanfaatkan peluang yang ada dengan melihat ancaman-ancaman yang menyertainya. Salah satu cara pendekatan untuk menganalisa kekuatan, adalah analisa SWOT (strength, weakness, oppotunity, threaty). Mengenai keuntungan menggunakan pendekatan SWOT:
1. Mengetahui kelemahan secara dini,
2. Bisa membuat perencanaan masa depan,
3. Bersifat multiguna dan sederhana,
4. Membangun konsensus dan komitmen berdasarkan kebutuhan bersama.
Berikut matrik SWOT
INTERNAL
EKSTERNAL
Kekuatan ( S )
1.
2.
3.
dst. Kelemahan ( W )
1.
2.
3.
dst
Peluang ( O )
1.
2.
3.
dst. Strategi I adalah dengan kekuatan meraih peluang Strategi II adalah mengatasi kelemahan untuk menangkap peluang yang sesuai
Ancaman ( T )
1.
2.
3.
dst. Strategi III adalah dengan kekuatan menghadapi ancaman/tantangan Strategi IV adalah mengatasi kelemahan untuk mengalahkan ancaman/tantangan
Setelah melakukan analisa SWOT maka dimiliki strategi-strategi yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan. Strategi yang didapat tidak secara bersamaan dijalankan tetapi juga dibuat skala prioritas pelaksanaan berdasarkan kebutuhan dan keinginan serta kemampuan organisasi. Strategi dapat dibedakan menjadi strategi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, serta memuat tujuan dan targetnya. Strategi yang dipilih ini membawa konsekuensi harus dilakukan dan kerja. Hasil analisa SWOT bisa dijadikan dasar untuk membuat rencana kerja (action plan) organisasi. Dalam pembuatan rencana kerja yang termuat adalah jenis kegiatan, tempat, sasaran, indikator keberhasilan, waktu pelaksanaan, yang melaksanakan siapa, faktor pendukung (dana, stakeholder).
STRATEGIK PLANNING
Strategik planning (perencanaan strategik) merupakan bagian dari proses manajemen strategik. Kerja kelompok dalam perencanaaan strategik adalah untuk:
1. memperoleh tingkat koordinasi yang lebih baik
2. menaikkan tingkat energi
3. memberikan input dari pemecahan masalah
4. menyuburkan semangat untuk membangun organisasi
5. memperkuat tingkat keahlian dalam kelompok
6. menarik pengalaman satu sama lain
Berikut diagram elemen perencanaan strategik
Sedangkan langkah-langkah melakukan perencanaan strategik sebagai berikut:
1. memilih stake holder utama diantara banyak stake holder yang saling bertentangan
2. Analisa lingkungan
3. memilih isu-isu kunci
4. menetapkan misi atau tujuan luas
5. membuat analisa eksternal (sisi luar stake holder utama) dan internal (sisi dalam stake holder utama)
6. mengembangkan tujuan, sasaran dan strategi dalam melihat setiap isu
7. mengembangkan rencana pelaksanaan dalam menjalankan tindakan strategis.
MANAJEMEN ORGANISASI TANI
LATAR
Setiap organisasi memerlukan peraturan dan mekanisme untuk menjalankan fungsinya sebagai organisasi, demikian juga dengan untuk apa tujuan organisasi dibuat. Target-target capaian organisasi tani (OT) memerlukan sebuah perangkat pengelolaan organisasi (manajemen) untuk melakukan aktifitas dalam mencapai tujuan tersebut. Dalam manajemen OT , pelaksana capaian tujuannya adalah petani anggota organisasi tersebut. Manajemen OT ini berfungsi sebagai alat pendorong perjuangan petani agar lebih sistematis dalam melakukan sebuah perencanaan dan melakukan fungsi kontrol pada lembaganya.
PERENCANAAN OT
IDEOLOGISASI
Perencanaan adalah bagian dari upaya mempertegas kesepakatan dan memaksimalkan OT sebagai alat perjuangan bagi anggotanya. Bahwa organisasi harus memiliki kesatuan ideologi pencapaian tujuan organisasi, maka perlu adanya perencanaan. Organisasi Tani dalam melakukan perencanaan seharusnya menyertakan seluruh anggota (kelompok-kelompok tani dalam simpul pengorganisasian). Perencanaan merumuskan akar permasalahan petani, prioritas penyelesaiannya beserta tahapan pencapaiannya.
Dari perencanaan bersama inilah muncul ketegasan apa yang diperjuangkan oleh Organisasi, sehingga tidak hanya isu tetapi juga perencanaan gerakan tani yang menjadikan Organisasi tersebut bisa secara bersama bekerja untuk tujuan tersebut. Tanpa sebuah perencanaan yang matang, akan muncul kesulitan yang berat dalam organisasi tani.
Tentang usaha penguasaan sumber-sumber agraria, tata produksi dan ruang peruntukan lahan serta tata niaga hasil produksi menjadi perhatian perjuangan gerakan tani. Ini juga berkaitan dengan kemampuan organ tani yang dapat menarik perhatian dari banyak pihak (terutama untuk yang ingin menunggangi, biasanya adalah partai politik), organ tani merupakan lahan yang segar bagi mereka. Tanpa perencanaan yang matang maka, apabila pemimpin Organisasi, atau siapapun dalam Organisasi membelot akan sulit untuk melakukan pencegahan karena memang tidak ada perencanaan Organisasi. Untuk tujuan apa, bagaimana mencapainya, dimana titik perjuangan dan isunya, kapan harus memunculkan isu tersebut itu adalah kebutuhan Organisasi, bukan dari tokoh atau seseorang yang di tokohkan tetapi berdasarkan perencanaan oragnisasi tersebut.
MENYUSUN RENCANA YANG TERUKUR
Dalam perencanaan juga harus dipertimbangkan kelemahan yang dimiliki oleh organ sebagai titik lemah dari sepak terjang organ. Kelemahan organ ini harus disikapi secara cepat untuk menemukan jalan keluar bagi permasalahan kelemahan tersebut. Strategi untuk menutupi kelemahan ini bisa dikerjakan bersama dan didapatkan dari sumber diluar Organisasi, bagaimana Organisasi melakukan pemenuhan terhadap kebutuhan menutupi kelemahan yang ada. Kelemahan berarti ada sebuah hal yang harus diperbaiki dalam organ tani, karena jika tidak di atasi mengenai kelemahan petani maka, bisa jadi akan muncul kesulitan dikemudian hari. Usaha mengatasi kelemahan ini berarti harus melakukan pendidikan untuk Organisasi, misalkan pendidikan politik, pendidikan teknis yang menguntungkan Organisasi atau sebagainya.
Alat yang biasa digunakan adalah SWOT, sehingga akan kelihatan dimana kelemahan dan kekuatan Organisasi, beserta cara atau strategi mencapainya, kemudian juga peluang dan ancaman yang akan muncul. Dari sisni akan muncul sebuah rencana yang sterategis bagi kegiatan Organisasi untuk mencapai kekuatan dan peluang dan mengatasi kelemahan dan ancaman. Dari sini akan muncul apa yang dinamakan rencana aksi yang telah secara cermat menghitung faktor pendukung Organisasi secara rasional (kapasitas Organisasi, pendidikan Organisasi, pendanaan, badan atau organisasi yang terkait dengan organ tani, tokoh masyarakat dsb).
RENCANA AKSI BAIK SECARA STRATEGIS MAUPUN TAKTIS
Rencana aksi ini harus mempertimbangkan dari kebutuhan Organisasi yang muncul, lebih baik menggunakan hasil SWOT organ tani. Perlu memberikan prioritas pada rencana aksi jangka pendek, seperti misalnya penguatan kapasitas organ tani, pendidikan politik organ tani, membangun jaringan bersama atau pertemanan. Untuk rencana aksi jangka pendek adalah aksi untuk memenuhi kebutuhan Organisasi yang harus segera dipenuhi dalam rangka perjuangan organ. Jangka menengah dan jangka panjang merupakan aksi lanjutan dari aksi jangka pendek yang telah dilakukan. Untuk kebutuhan aksi jangka menengah kebutuhan Organisasi adalah bagaimana memenuhi kebutuhan logistik Organisasi agar dapat mendukung perjuangan organ dan membangun jaringan gerakan yang lebih luas. Sedangkan jangka panjang adalah pencapai tujuan yang diperjuangkan oleh OR.
ORGANIZING
MEMBUAT MEKANISIME OT SECARA SEDERHANA
Yang perlu dipahami dalam membuat mekanisme sederhana adalah :
1. MENGGUNAKAN MEDIA LOKAL
Pertemuan-pertemuan dalam membahas masalah di Organisasi dapat menggunakan wadah pertemuan yang ada seperti, pengajian, arisan, malam jumat manisan, pertemuan disawah, acara kesenian rakyat , tergantung dari mana kesepakatan untuk melakukan pertemuan. Ini penting pada saat mereka harus meluangkan waktu untuk melakukan pertemuan sehingga dipertimbangkan untuk menggunakan media lokal yang sudah ada.
2. PEMBAGIAN PERAN DAN TATA LAKSANA
Pembagian peran dan kerja ini berkaitan dengan rencan yang akan dilakukan oleh organ tani. Jika pembagian peran dan tata laksana ini tidak cOTa dibicarakan pada awal-awal akan terjadi tumpang tindih pekerjaan di organ tani. Tidak menutup kemungkinan sekian banyak pekerjaan yang harusnya dikerjakan bersama harus dikerjakan seorang diri. Perlu ada kesepakatan pembagian peran siap yang memimpin Organisasi, siapa yang mengatur di simpul, siapa yang harus mengingatkan orang-orang yang diberi mandat oleh organ tani, siapa saja anggotanya. Setelah itu bagaimana harus melakukan evaluasi untuk melihat capaian organ tani dalam kurun waktu tertentu.
3. PELEMBAGAAN KESEPAKATAN
Pelembagaan kesepakatan adalah bagaimana rencana dan pembagian peran dapat dilaksanakan oleh segenap anggota dari organ. Pelembagaan kesepakatan adalah mekanisme dari organ tani untuk memutuskan sebuah masalah secara bersama, mekanisme ini adalah mekanisme tertinggi dalam organ tani, dimana kesepakatan didasarkan pada asas keterbukaan, keberagaman, keberlanjutan dan musyawarah bersama.
4. ADA NILAI-NILAI YANG DIYAKINI
Lebih pada internal/kedalam organ tani, kesepakatan bersama secara realitas harus ada mekanisme pengikat didalamnya, mekanisme termudah adalah solidaritas sesama anggota. Dalam solidaritas sesama ini berfungsi sebagai alat untuk memperkuat jaringan (dengan syarat proses ideologisasi organ sudah beres) antar sesama dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, kemudian ada upaya penguatan keluar yaitu dengan menjalin interaksi dengan organ tani lain yang memiliki kesamaan nilai ideologi.
MENYUSUN STRUKTUR OR DAN PEMBAGIAN KEWENANGAN
Musyawarah anggota (MUSANG) OT
Merupakan pertemuan tertinggi dalam organ tani dalam memutuskan, mengambil sikap, menentukan strategi yang digunakan oleh organ dalam mencapai tujuannya. Musang kemudian memberikan mandat pada pengurus untuk melaksanakan aktivitas berkaitan dengan mandat yang diberikan kepadanya. Musang juga forum untuk melakukan evaluasi dan refleksi terhadap capaian yang dicapai oleh pelaksanaan kerja OT.
Ketua
Merupakan personal yang bertanggung jawab kepada musang untuk melaksanakan aktivitas yang dimandatkan oleh musang, dengan menggunakan sumber daya dan jaringan yang ada. Ketua melakukan koordinasi ke[pada pengurus yang lainnya untuk melakukan pembagian peran dan kerja. Ketua juga merupakan personal dari organ tani yang bertugas untuk menjaga jaringan yang ada, dalam hal ini komunikasi antar organ/jaringan organ, antar jaringan organ dengan NGO/aktivis.
Wakil Ketua
Personal yang bertanggung jawab pada ketua untuk melaksanakan segala aktivitas yang berkaitan dengan organ, terutama masalah kedalam. Wakil ketua sebisanya menjadi cadangan bagi ketua jika ketua berhalangan untuk melaksanakan tugasnya
Sekretaris
Personal yang melakukan pencatatan/dokumentasi setiap aktivitas yang dilakukan oleh pengurus organ tani. Ini juga berkaitan dengan pertanggungjawaban pengurus pada saat musang, jika tidak ada catatan yang bisa diberikan pada saat musang maka, tidak ada pertanggungjawaban yang bisa dibahas dan dievaluasi pada saat musang. Ini menimbulkan kesulitan pada saat organ tani membutuhkan untuk menentukan taktik dan strategi kedepan.
Bendahara
Merupakan personal yang bertanggung jawab mengenai keuangan dan memberikan laporan langsung pada musang, sedangkan koordinasi tetap pada ketua organ.
Ketua Simpul
Ketua yang berada di daerah/kantong-kantong massa, ini dibutuhkan pada saat pengurus membutuhkan pertemuan yang mendesak sehingga harus dibicarakan bersama, maka fungsi ketua simpul adalah mewakili kantong masanya untuk mengadakan pertemuan dan kemudian hasil dari kesepakatan disampaikan kepada anggotanya. Biasanya dalam keadaan yang mendesak kebutuhan bertemu sangat tinggi intensitasnya sehingga akan tidak efektif jika harus mengadakan musang secara terus menerus, maka rapat pengurus merupaka alternatif penmgambil keputusan secara cepat pada saat ada yang harus disikapi
Kader tani
Fungsi kader adalah menjaga agar organ perjuangan yang telah terbentuk tidak kehilangan makna strategisnya, walaupun tokoh pemimpinnya telah ganti berulang kali, atau menghilang akibat “kekalahan” OT dalam memperjuangkan tujuannya. Banyak organisasi yang yang menghilang atau mati pada saat ditinggal oleh pendiri atau pemimpin awal pergi atau menghilang, berarti hampir dapat dipastikan bahwa OT tersebut gagal melakukan proses pengkaderan sehingga gagal melakukan kaderisasi. Satu hal yang harus benar-benar dipahami dari kader adalah kader bukan hanya sekedar orang yang memiliki keahlian mencukupi saja tetapi juga memiliki ikatan emosi dan menyediakan hidupnya bagi kebutuhan perjuangan. Menggagas keberlanjutan OT adalah suatu kewajiban bagi sebuah sistem atau mekanisme dalam OT itu sendiri, maka pola regenerasi pun harusnya disiapkan. Prinsip demokrasi untuk diterapkan pada proses kepemimpinan OT sangat penting, bahwa pemimpin adalah seorang yang dimandati oleh musyawarah anggota OT untuk melaksanakan pencapaian cita-cita OT. Sedang perangkat kepengurusan untuk memudahkan koordinansi dalam pencapaiannya bukan malah mempersulit (birokratis) sedangkan untuk mengkontrolnya diperlukan media pertemuan anggota OT. Hak dan kewajiban anggota disusun bersama dengan semangat demi kepentingan OT.
Organ lain
Organ lain adalah organ diluar OT yang mampu menjadi supporting system bagi tercapainya sebuah tujuan OT. Organ lain ini tidak menjadi bagian dari OT, tetapi menjadi pendorong bagi tercapainya target pada perencanaan dari OT. Sebuah supporting system organ lain misalnya menjadi bagian dari pendidikan OT, membangun jaringan bersama dengan organ lain, penguatan basis OT, dsb. Organ lain ini bukan menjadi tujuan strategis dari OT, akan tetapi merupakan kebutuhan taktis dari OT untuk meningkatkan kapasitas dari OT yang bersangkutan. Dan untuk organ lain adalah bukan untuk menjadikan tujuan strategis mejadi garapan utama dalam OT tersebut , tetapi lebih memposisikan diri sebagai kawan seiring. Yang menyediakan tenaga dan waktunya untuk melakukan penguatan basis dari OT menuju kemandirian, dan tidak terlibat dalam pengambilan keputusan dari OT tersebut. Atau organ yang sejenis sepakat melakukan gerakan secara bersama, sehingga tercipta jaringan antar OT dalam satu wilayah pengorganisasian.
PELAKSANAAN OT
MENYUSUN RENCANA PEMBIAYAAN OT
Untuk kemandririan organisasi, semestinyalah dipikirkan persoalan pengembangan sumber daya untuk melakukan pemenuhan logistik perjuangan OT, sebab tanpa ini gerakan tidak akan mampu berjalan secara simultan dan berkesinambungan. Peran logistik tidak dapat dipisahkan dari titik strategis sebuah OT. Secara prinsip untuk menyiapkan logistik Organisasi adalah, pertama, OT harus memegang teguh asas keseimbangan, bahwa keinginan selaras dengan kemampuan OT. Bertindak realistik bukan berarti tidak mengusung ideologi dan idealisme perjuangan, tetapi adalah kebutuhan organ untuk membuat perencanaan dan program yang efisien dan kemungkinan untuk kehabisan “bensin” kecil sekali, sesuai dengan kapasitas dan kekuatan Organisasi. Kedua, mekanisme Organisasi yang cukup gamblang untuk agar dapat melakukan penghematan dalam masalah pengeluaran dana, terutama yang tidak diperlukan. Ketiga, menilai setiap peluang yang mampu dianggap sebagai pemasukan untuk mendukung logistik Organisasi, seperti iuran tetap dari anggota, iuran setiap panen, jimpitan beras, arisan kebutuhan pokok, simpan pinjam, atau sumbangan dari luar yang tidak mengikat, perlu juga dilihat sebagai kekuatan Organisasi untuk melakukan pendanaan secara swadaya. Terutama untuk OT yang belum mampu menguasai sumber-sumber agraria atau reklreming lahan, biasanya sangat susah untuk secara partisipatif melakukan penggalangan dana, maka perlu bantuan dari organ lain (kerjasama) dalam operasional persiapan kelembagaan.
Untuk point ketiga, perlu ada mekanisme dari pertemuan OT untuk menentukan cara mana yang paling bisa dilakukan, dan kemudian bagaimana melakukan aktivitas ekonomi, tidak dalam tataran individual, tetapi Organisasi dan kemudian baru dimandatkan kepada seseorang untuk mengelola dan tersebut dengan mandat dari Musang. Pengorbanan dengan dasar ikatan Organisasi dan rasa solidaritas adalah utama disini, bahwa kerja personal yang digunakan untuk kepentingan OT akan menjadi akses yang berguna bagi Organisasi, terutama pada masalah akses ekonomi dikemudian hari. Ini juga bagian dari penguatan kapasitas OT itu sendiri mempersiapkan kemampuan untuk “merebut haknya” yang pernah dirampas.
PENUGASAN YANG TRANSPARAN DAN MUDAH DIMENGERTI ANGGOTA
Penugasan berkaitan dengan dimensi kepemimpinan di OT. Kepemimpinan dengan kemampuan untuk mengarahkan aktivitas untuk menggalang dukungan dan melibatkan orang dalam OR. Pemimpin dapat sebuah tugas dapat berjalan kemampuan tersebut haruslah mempertimbangkan dengan yang dikerjakan oleh OT dan sekaligus menjaga dinamika antara anggota OT. Ini berkaitan dengan segala keputusan Musang yang akan dijalankan oleh pengurus, oleh karena itu tahap penugasan harus jelas dan transparan maka tidak akan terjadi kekacauan dalam OT. Seorang pemimpin yang bertugas memimpin juga tidak seseorang yang otoriter dan dikatator tetapi memahami keadaan sehingga dapat memutuskan tugas yang paling tepat bagi anggotanya.
FUNGSI KONTROL
MENYEPAKATI PERSON
Ada beberapa orang yang menjadi poros inti dalam OT, orang-orang ini adalah jantung dari Organisasi. Di OT kelompok ini adalah kelompok yang menyediakan waktu sepenuhnya untuk mengontrol segala sesuatu kinerja OT. Personal yang masuk dalam kelompok ini belum tentu juga sebagai pengurus inti, tetapi bisa juga anggota biasa (dipercaya). Beberapa pertimbangan teknis lainnya membidik para tetua kelompok tani atau anggota-anggota yang mempunyai mobilitas tinggi dan tidak sangat tergantung dengan proses produksi pertanian sehingga mudah menyerap informasi dari luaran. Kelompok ini bertugas memberi pertimbangan-pertimbangan dan koreksi pada pekerjaan pengurus OT dalam melakukan tugasnya.
MEDIA
Media yang digunakan adalah media yang tersedia dalam OT (pertemuan rutin/ rapat anggota) atau seperti pengajian, acara kesenian, atau kifayah pada malam jumat. Sehingga media pertemuan akan dapat berlangsung secara terus menerus dan ajeg.
MEKANISME KONTROL DALAM ORGAN TANI
Mekanisme kontrol yang tertinggi adalah Musang yang dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu, biasanya setahun sekali. Tujuannya adalah memberikan evaluasi terhadap aktivitas yang dilakukan oleh pengurus dan Organisasi inti, bagaimana proses pencapaian dari tujuan OT, bagaimana proses kaderisasi. Paling tidak dalam mekanisme kontrol ini adalah Organisasi secara keseluruhan yang berhak untuk melakukan pertimbangan-pertimbangan strategis, bukan individu. Untuk pertemuan evaluasi kerja rutin pengurus secara periodik, idealnya diperlukan pertemuan di OT dalam dua bulan sekali membahas dinamika OT.
MANAJEMEN ORGANISASI BURUH
LATAR
Setiap organisasi dalam mencapai tujuannnya memerlukan peraturan dan mekanisme untuk menjalankan fungsinya. Target-target capaian organisasi buruh mungkin buruh perkebunan, industri maupun buruh migran (OB) memerlukan sebuah perangkat pengelolaan organisasi (manajemen). Dalam manajemen OB berfungsi sebagai alat pendorong perjuangan buruh agar lebih sistematis dalam melakukan sebuah perencanaan dan melakukan fungsi kontrol organ buruh.
PERENCANAAN
IDEOLOGISASI OB
Perencanaan adalah bagian dari upaya mempertegas kesepakatan dan memaksimalkan OB sebagai alat perjuangan bagi anggotanya. Perencanaan Organisasi harus dapat dan memiliki kesatuan sebagai perekat Organisasi. Bisa diistilahkan bahwa organisasi harus memiliki kesatuan ideologi pada apa yang diperjuangkan. Agar dalam pencapaian harapan atau tujuan organisasi tidak ‘ngawur’, maka perlu adanya rencana atau perencanaan. Organisasi dalam melakukan perencanaan seharusnya menyertakan seluruh anggota, atau yang dikenal dengan Perencanaan bersama. Perencanaan bersama mengharuskan semua anggota tahu dan membuat rencana organisasi secara bersama-sama, dan wajib tahu apa yang dicita-citakan bersama dan akhirnya menjadi tujuan Organisasi.
Dari perencanaan bersama inilah muncul ketegasan apa yang diperjuangkan oleh Organisasi, sehingga ada satu isu yang menjadikan Organisasi tersebut bisa secara bersama bekerja untuk tujuan tersebut. Seringkali persoalan Organisasi telah diketahui dan ada usaha untuk melakukan perubahan, namun seringkali tanpa sebuah perencanaan yang matang sehingga apabila muncul kesulitan yang berat akan menimbulkan akibat yang cukup dalam, seperti misalnya organ menjadi tercerai berai. Ini juga berkaitan dengan kemampuan organ tani yang dapat menarik perhatian dari banyak pihak (terutama untuk yang ingin menunggangi, biasanya adalah partai politik), organ tani merupakan lahan yang segar bagi mereka. Tanpa perencanaan yang matang maka, apabila pemimpin Organisasi, atau siapapun dalam Organisasi membelot akan sulit untuk melakukan pencegahan karena memang tidak ada perencanaan ideologi Organisasi. Untuk tujuan apa, bagaimana mencapainya, dimana titik perjuangan dan isunya, kapan harus memunculkan isu tersebut itu adalah kebutuhan Organisasi, bukan dari tokoh atau seseorang yang di tokohkan.
MENYUSUN RENCANA BERDASARKAN PEMIKIRAN RASIONAL
Organisasi buruh akan terkait dengan, organ lain yang lebih berkuasa yaitu perusahaan. Dalam konteks ini adalah perusahaan perkebunan. Perencanaan yang dilakukan oleh organ sebaiknya dimulai dari titik lemah organ. Kelemahan organ ini harus disikapi secara cepat untuk menemukan jalan keluar bagi permasalahan kelemahan tersebut. Strategi untuk memnguatkan kelemahan bisa dikerjakan bersama dan didapatkan dari sumber diluar Organisasi.
Alat yang biasa digunakan adalah SWOT, sehingga akan kelihatan dimana kelemahan dan kekuatan Organisasi, beserta cara atau strategi mencapainya, kemudian juga peluang dan ancaman yang akan muncul. Dari sisni akan muncul sebuah rencana yang sterategis bagi kegiatan Organisasi untuk mencapai kekuatan dan peluang dan mengatasi kelemahan dan ancaman. Dari sini akan muncul apa yang dinamakan rencana aksi yang telah secara cermat menghitung faktor pendukung Organisasi secara rasional (kapasitas Organisasi, pendidikan Organisasi, pendanaan, badan atau organisasi yang terkait dengan organ buruh, tokoh masyarakat dsb).
RENCANA AKSI BAIK SECARA STRATEGIS MAUPUN TAKTIS
Rencana aksi ini harus mempertimbangkan dari kebutuhan Organisasi yang muncul, lebih baik menggunakan hasil SWOT, yang akan memunculkan kebutuhan-kebutuhan organisasi berupa kegiatan-kegiatan. Rencana strategis berarti mempunyai tujuan yang berjangka panjang dan berkelanjutan (hak-hak kesetaraan buruh sebagai mitra perusahaan) sehingga akan dipadu dengan rencana-rencana taktis untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak secara kontekstual (hak-hak normatif buruh dalam proses produksi).
ORGANIZING
MEMBUAT MEKANISIME OB SECARA SEDERHANA
Yang perlu dipahami dalam membuat mekanisme sederhana adalah :
1. MENGGUNAKAN MEDIA LOKAL
pertemuan dipantai, tempat pelelangan ikan, acara kesenian rakyat , tergantung dari mana kesepakatan untuk melakukan pertemuan. Ini penting pada saat mereka harus meluangkan waktu untuk melakukan pertemuan sehingga dipertimbangkan untuk menggunakan media lokal yang sudah ada.
2. PEMBAGIAN PERAN DAN TATA LAKSANA
Pembagian peran dan kerja ini berkaitan dengan rencan yang akan dilakukan oleh organ tani. Jika pembagian peran dan tata laksana ini tidak cOTa dibicarakan pada awal-awal akan terjadi tumpang tindih pekerjaan di organ tani. Tidak menutup kemungkinan sekian banyak pekerjaan yang harusnya dikerjakan bersama harus dikerjakan seorang diri. Perlu ada kesepakatan pembagian peran siap yang memimpin Organisasi, siapa yang mengatur di simpul, siapa yang harus mengingatkan orang-orang yang diberi mandat oleh organ tani, siapa saja anggOTanya. Setelah itu bagaimana harus melakukan evaluasi untuk melihat capaian organ tani dalam kurun waktu tertentu.
3. PELEMBAGAAN KESEPAKATAN
Pelembagaan kesepakatan adalah bagaimana rencana dan pembagian peran dapat dilaksanakan oleh segenap anggOTa dari organ. Pelembagaan kesepakatan adalah mekanisme dari organ tani untuk memutuskan sebuah masalah secara bersama, mekanisme ini adalah mekanisme tertinggi dalam organ tani, dimana kesepakatan didasarkan pada asas keterbukaan, keberagaman, keberlanjutan dan musyawarah bersama.
4. ADA NILAI-NILAI YANG DIYAKINI
Lebih pada internal/kedalam organ tani, kesepakatan bersama secara realitas harus ada mekanisme pengikat didalamnya, mekanisme termudah adalah solidaritas sesama anggOTa. Dalam solidaritas sesama ini berfungsi sebagai alat untuk memperkuat jaringan (dengan syarat proses ideologisasi organ sudah beres) antar sesama dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, kemudian ada upaya penguatan keluar yaitu dengan menjalin interaksi dengan organ tani lain yang memiliki kesamaan nilai ideologi.
MENYUSUN STRUKTUR OB DAN PEMBAGIAN KEWENANGAN
Musyawarah anggota (MUSANG)
Merupakan pertemuan tertinggi dalam organ buruh dalam memutuskan, mengambil sikap, menentukan strategi yang digunakan oleh organ dalam mencapai tujuannya. Musang kemudian memberikan mandat pada pengurus untuk melaksanakan aktivitas berkaitan dengan mandat yang diberikan kepadanya. Musang juga forum untuk melakukan evaluasi dan refleksi terhadap capaian yang dicapai oleh organ. Sehingga dengan musyawarah akan menyusun struktur organisasi buruh (ketua, sekretaris, bendahara, ketua-ketua simpul (berdasarkan afdelling/ jenis kerja/ lokasi kerja atau bahkan pondokan) tergantung kepentingan pengorganisasian yang akan dilakukan dalam perusahaan perkebunan. Dan untuk proses keberlajutan organisasi buruh penting untuk melakuykan mekanisme kaderisasi bagi organisasi sebagai sarana penguatan gerakan buruh dan kepentingan berjaringan dengan gerakan rakyat lainnya.
PELAKSANAAN OB
MENYUSUN RENCANA PEMBIAYAAN OB
Untuk kemandririan organisasi, semestinyalah dipikirkan persoalan pengembangan sumber daya untuk melakukan pemenuhan logistik perjuangan OB, sebab tanpa ini gerakan tidak akan mampu berjalan secara simultan dan berkesinambungan. Peran logistik tidak dapat dipisahkan dari titik strategis sebuah OB. Secara prinsip untuk menyiapkan logistik Organisasi adalah, pertama, OB harus memegang teguh asas keseimbangan, bahwa keinginan selaras dengan kemampuan OB. Bertindak realistik bukan berarti tidak mengusung ideologi dan idealisme perjuangan, tetapi adalah kebutuhan organ untuk membuat perencanaan dan program yang efisien dan kemungkinan untuk kehabisan “bensin”kecil sekali, sesuia dengan kapasitas dan kekuatan Organisasi. Kedua, mekanisme Organisasi yang cukup gamblang untuk agar dapat melakukan penghematan dalam masalah pengeluaran dana, terutama yang tidak diperlukan. Ketiga, menilai setiap peluang yang mampu dianggap sebagai pemasukan untuk mendukung logistik Organisasi, seperti iuran tetap dari anggota, iuran setiap panen, jimpitan beras, arisan kebutuhan pokok, simpan pinjam, atau sumbangan dari luar yang tidak mengikat, perlu juga dilihat sebagai kekuatan OBganisasi untuk melakukan pendanaan secara swadaya.
Untuk point ketiga, perlu ada mekanisme dari pertemuan OB untuk menentukan cara mana yang paling bisa dilakukan, dan kemudian bagaimana melakukan aktivitas ekonomi, tidak dalam tataran individual, tetapi Organisasi dan kemudian baru dimandatkan kepada seseorang untuk mengelola dan tersebut dengan mandat dari Musang. Pengorbanan dengan dasar ikatan Organisasi dan rasa solidaritas adalah utama disini, bahwa kerja personal yang digunakan untuk kepentingan OB akan menjadi akses yang berguna bagi Organisasi, terutama pada masalah akses ekonomi (investasi diam-diam) dikemudian hari. Ini juga bagian dari penguatan kapasitas OB itu sendiri.
PENUGASAN YANG TRANSPARAN DAN MUDAH DIMENGERTI ANGGOTA
Penugasan berkaitan dengan dimensi kepemimpinan dengan tingkat kemampuan untuk mengarahkan dalam tindakan atau aktivitas dan dengan dimensi kepemimpinan dengan tingkat kemampuan untuk menggalang dukungan dan melibatkan orang dalam OB. Bagaimana dapat sebuah tugas dapat berjalan dengan dua kemampuan tersebut haruslah mempertimbangkan tugas yang berkaitan dengan sesutau yang ingin dikerjakan oleh OB dan menjaga dinamika antara anggota OB. Ini berkaitan dengan segala sesuatu keputusan dari Musang yang akan dijalankan oleh pengurus, karena tanap penugasan yang jelas dan transparan maka akan terjadi kekacauan dalam OB. Sorang yang bertugas memimpin juga tidak harus seseorang yang Otoriter dan dikatator tetapi memahami keadaan sehingga dapat memutuskan tugas yang paling tepat bagi anggotanya.
FUNGSI KONTROL
MENYEPAKATI PERSON
Ada beberapa orang yang menjadi poros inti dalam OB, orang-orang ini adalah jantung dari Organisasi. Di OB kelompok ini adalah kelompok yang menyediakan waktu sepenuhnya untuk mengontrol segala sesuatu kinerja OB. Personal yang masuk dalam kelompok ini belum tentu juga sebagai pengurus inti, tetapi bisa juga anggOTa biasa (dipercaya). Beberapa pertimbangan teknis lainnya membidik para tetua kelompok tani atau anggOTa-anggOTa yang mempunyai mOTilitas tinggi dan tidak sangat tergantung dengan proses produksi pertanian sehingga mudah menyerap informasi dari luaran. Kelompok ini bertugas memberi pertimbangan-pertimbangan dan koreksi pada pekerjaan pengurus OB dalam melakukan tugasnya.
MEDIA
Media yang digunakan adalah media yang tersedia dalam OB (pertemuan rutin/ rapat anggota) atau seperti pengajian, acara kesenian, atau kifayah pda malam jumat. Sehingga media pertemuan akan dapat berlangsung secara terus menerus dan ajeg. Bila memungkinkan juga dapat menggunakan hari-hari istirahat pasca jam-jam kerja, sebagai sarana koordinasi dan komunikasi antar buruh.
MEKANISME KONTROL DALAM ORGAN BURUH
Mekanisme kontrol yang tertinggi adalah Musang yang dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu, karena sangat tidak praktis apabila dilakukan tiap minggu. Tujuannya adalah memberikan evaluasi terhadap aktivitas yang dilakukan oleh pengurus dan Organisasi inti, bagaimana proses pencapaian dari tujuan OB, bagaimana proses kaderisasi. Paling tidak dalam mekanisme kontrol ini adalah Organisasi secara keseluruhan yang berhak untuk melakukan pertimbangan-pertimbangan strategis, bukan individu. Idealnya pertemuan besar adalah satu atau dua bulan sekali membahas isu-isu strategis dalam OB.
Posting Komentar